K-Online, Kota - Perayaan Hari Ulang Tahun Fan’s Koes Plus Kudus (FKPK) yang ke-11 di gedung Griya Raharja Kudus, Sabtu (8/11) malam dimeriahkan Hoss Band dan Larva yang berasal dari Yogyakarta.
Kemeriahan tersebut semakin lengkap dengan kehadiran sekitar 300-an pecinta dan pelestari grup legendaris Koes Plus.
Mereka tidak hanya dari Kabupaten Kudus, melainkan banyak yang datang dari Jepara, Semarang, Ungaran serta Yogyakarta.
Ratusan pecinta lagu – lagu Koes plus tersebut, sangat menikmati alunan musik yang didendangkan dengan apik dan pas oleh Hoss Band dan Larva keduanya dari Yogyakarta.
Lagu – lagu familiar seperti dara manisku, nasib, melati biru, mawar bunga, mengapa, andaikan kau datang, ketentraman serta masih banyak lagi mengalun dengan merdu. Mereka bahkan turut berjoget bersama ketika lagu – lagu berirama melayu dari Koes Plus dinyayikan oleh band – band tersebut.
Sebelum kedua band asal Yogyakarta tersebut tampil, dua band pengusung lagu – lagu Koes Plus dari Kudus, yakni DJ Band dan Mentari juga tampil menghibur para tamu undangan.
Menurut Sekdin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Kudus, Yuliono Tri Nugroho, komunitas pelestari lagu – lagu grup legendaris ini memang sangat banyak.
Bahkan di usia yang ke-11 ini, FKPK semakin eksis yang dibuktikan dari acara – acara live show yang digelar FKPK dengan menghadirkan band – band pelestari lagu – lagu Koes Plus dari lura kota.
Diakuinya, saat ini komunitas ini di Kudus, sudah hampir sejajar dengan kota Solo dan Yogyakarta.
Apalagi, lanjut dia, di Kudus saja saat ini sudah ada tujuh grup band pelestari lagu – lagu Koes Plus.
"Kami juga siap memfasiltasi band – band pelestari Koes Plus ini untuk tampil secara rutin di taman Krida Wisata," ujarnya.
Ia berharap, nantinya Taman Krida Wisata secara rutin selain diisi oleh band – band pelestari lagu – lagu Koes Plus, juga bisa diisi oleh grup band dengan jenis music yang lain secara bergantia, sehingga bisa difungsikan secara maksimal untuk menampilkan para seniman – seniman music di Kudus.
Sementara itu, Ketua FKPK, Ida Bagus Priyono mengatakan, FKPK dengan usianya yang ke-11 ini memang semakin eksis.
Hal ini karena dukungan dari komunitas di Kudus maupun dari luar kota.
Bahkan, keakraban antara FKPK dengan organisasi serupa dari luar kota juga cukup kuat, seperti dengan Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang serta Bekasi.
Salah seorang penonton, Ramtini (56) dari Ungaran mengaku, setiap kali FKPK menggelar acara live show seperti ini, dirinya selalu hadir.
Dia mengaku, sejak remaja sudah suka dengan lagu – lagu dari Koes Plus.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Teteng (56), sarga Jepara asli Jakarta yang bekerja di kantor pos Kudus ini, sejak remaja memang suka dengan grup band Koes Plus ini.
Apalagi kata dia, rumahnya saat di Jakarta dulu, adalah tetangga dengan keluarga Koeswoyo. Setiap kali anak – anak Koeswoyo latihan, dia selalu menonton, sehingga banyak kenangan dengan Toni Koeswoyo, Yok, Yon serta Murri.
Kemeriahan tersebut semakin lengkap dengan kehadiran sekitar 300-an pecinta dan pelestari grup legendaris Koes Plus.
Mereka tidak hanya dari Kabupaten Kudus, melainkan banyak yang datang dari Jepara, Semarang, Ungaran serta Yogyakarta.
Ratusan pecinta lagu – lagu Koes plus tersebut, sangat menikmati alunan musik yang didendangkan dengan apik dan pas oleh Hoss Band dan Larva keduanya dari Yogyakarta.
Lagu – lagu familiar seperti dara manisku, nasib, melati biru, mawar bunga, mengapa, andaikan kau datang, ketentraman serta masih banyak lagi mengalun dengan merdu. Mereka bahkan turut berjoget bersama ketika lagu – lagu berirama melayu dari Koes Plus dinyayikan oleh band – band tersebut.
Sebelum kedua band asal Yogyakarta tersebut tampil, dua band pengusung lagu – lagu Koes Plus dari Kudus, yakni DJ Band dan Mentari juga tampil menghibur para tamu undangan.
Menurut Sekdin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Kudus, Yuliono Tri Nugroho, komunitas pelestari lagu – lagu grup legendaris ini memang sangat banyak.
Bahkan di usia yang ke-11 ini, FKPK semakin eksis yang dibuktikan dari acara – acara live show yang digelar FKPK dengan menghadirkan band – band pelestari lagu – lagu Koes Plus dari lura kota.
Diakuinya, saat ini komunitas ini di Kudus, sudah hampir sejajar dengan kota Solo dan Yogyakarta.
Apalagi, lanjut dia, di Kudus saja saat ini sudah ada tujuh grup band pelestari lagu – lagu Koes Plus.
"Kami juga siap memfasiltasi band – band pelestari Koes Plus ini untuk tampil secara rutin di taman Krida Wisata," ujarnya.
Ia berharap, nantinya Taman Krida Wisata secara rutin selain diisi oleh band – band pelestari lagu – lagu Koes Plus, juga bisa diisi oleh grup band dengan jenis music yang lain secara bergantia, sehingga bisa difungsikan secara maksimal untuk menampilkan para seniman – seniman music di Kudus.
Sementara itu, Ketua FKPK, Ida Bagus Priyono mengatakan, FKPK dengan usianya yang ke-11 ini memang semakin eksis.
Hal ini karena dukungan dari komunitas di Kudus maupun dari luar kota.
Bahkan, keakraban antara FKPK dengan organisasi serupa dari luar kota juga cukup kuat, seperti dengan Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang serta Bekasi.
Salah seorang penonton, Ramtini (56) dari Ungaran mengaku, setiap kali FKPK menggelar acara live show seperti ini, dirinya selalu hadir.
Dia mengaku, sejak remaja sudah suka dengan lagu – lagu dari Koes Plus.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Teteng (56), sarga Jepara asli Jakarta yang bekerja di kantor pos Kudus ini, sejak remaja memang suka dengan grup band Koes Plus ini.
Apalagi kata dia, rumahnya saat di Jakarta dulu, adalah tetangga dengan keluarga Koeswoyo. Setiap kali anak – anak Koeswoyo latihan, dia selalu menonton, sehingga banyak kenangan dengan Toni Koeswoyo, Yok, Yon serta Murri.
Post a Comment