Selama ini politisasi gender masih kental dan pemda yang hanya mencantumkan nomenklatur penganggaran kesetaraan gender pemda merasa puas.
Selain itu, perempuan yang sudah berpartisipasi di dunia industri juga merasa puas.
Untuk mengupas semua permasalahan tersebut, Pusat Studi Gender (PSG) STAIN Kudus mencoba mengadakan seminar dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. Irwan Abdullah dari UGM, Dra Jauharotul Farida, M.Ag. dari IAIN Walisongo Semarang, dan Nur Said, M.A, M.Ag. dari STAIN Kudus yang juga Kepala PSG.
Perempuan diharapkan turut bertanggungjawab moral dengan memperbanyak buku literatur berspektif gender karena selama ini didominasi kaum laki-laki.
Selain itu, perempuan yang sudah berpartisipasi di dunia industri juga merasa puas.
Untuk mengupas semua permasalahan tersebut, Pusat Studi Gender (PSG) STAIN Kudus mencoba mengadakan seminar dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. Irwan Abdullah dari UGM, Dra Jauharotul Farida, M.Ag. dari IAIN Walisongo Semarang, dan Nur Said, M.A, M.Ag. dari STAIN Kudus yang juga Kepala PSG.
Perempuan diharapkan turut bertanggungjawab moral dengan memperbanyak buku literatur berspektif gender karena selama ini didominasi kaum laki-laki.
Post a Comment