![]() |
Kepala Desa Hadipolo Jekulo Kudus mencocokkan data terduga teroris Bayu |
K-Online, Jekulo - "Sudah meninggalpun, Jenasah terduga teroris ditolak warga", itulah yang terjadi pada Bayu Setianto terduga teroris yang tewas dalam penggerebekan di Kebumen ini di tolak warga Pucungrejo Kendal untuk dimakamkan di desa tersebut karenaalasan bukan warga setempat.
Untungnya warga Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah (desa orang tua Bayu), mengaku tidak keberatan jika Jenasah Bayu Setianto, dimakamkan di desanya.
Tokoh agama setempat, Mustamir mengatakan, kalau di daerah lain mungkin ditolak karena alasan bukan penduduk setempat, tapi kalau di desa ini memang desa asal kedua orang tua Bayu, jadi umumnya warga disini tidak keberatan.
"Orang meninggal itu harus dimakamkan, kalau masalah perbuatannya itu kan urusan dia sama Tuhan," katanya, Rabu (15/05)
Sementara itu Kapolsek Jekulo Mardi Susanto mengatakan, pihak kepolisian hanya mengkoordinasikan keamanan saja, urusan pemakaman nanti kita kita serahkan kesepakatan warga.
"Mudah-mudahan warga tidak menolak, saat ini kita baru mencocokkan data dengan arsip di desa," katanya ditemui di balai desa Hadipolo siang tadi.
Sesuai catatan arsip di Balai Desa Hadipolo, terduga teroris Bayu Setianto beralamat di RT 05/RW I Dukuh Argopuro Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Hanya saja menurut keterangan Kepala Dusun Nur Khosim, yang bersangkutan tidak pernah bersekolah atau berdomisili di Alamat tersebut.
Orang Tua Bayu, Narto sejak muda merantau Ke Jakarta, Ibunya juga diajak tinggal disana. Bayu lahir dan tinggal di Jakarta, tidak pernah pulang ke Kudus. Setelah Pak Narto meninggal, kira-kira 10 tahun lalu Ibunya kembali ke kudus dan menetap hingga saat ini.
Setelah menikah Bayu tinggal di desa istrinya di Kendal, namun data-data waktu mengurus surat untuk menikah belum ditemukan di arsip desa Hadipolo.
"Kami masih berupaya mencari data-data itu ke KUA, mudah-mudahan masih ada catatannya," ujar Nur Khosim.
Pantauan di rumah terduga teroris, nampak belum ada persiapan berarti. Saat ini pihak keluarga masih menunggu sang ibu yang berangkat ke Jakarta untuk keperluan identifikasi.
(odie)
Post a Comment