K-Online, Pati - Kejadian aneh di Dukuh Sarimulyo, Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jateng, menyusul terjadinya semburan lumpur dari sumur bor dengan kedalaman 140 meter menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai daerah untuk menyaksikannya.
Jalanan menuju lokasi yang jaraknya dari Jalan Sukolilo mencapai 1 kilometer itu, tetap tak menyurutkan niat warga menyaksikan kejadian langka tersebut.
Jalanan yang sempit dan berdebu juga bukan halangan karena ingin menyaksikannya langsung sekaligus sebagai objek wisata baru tanpa harus bayar, termasuk parkir juga tidak dipungut warga meskipun parkir di pekarangan serta halaman warga desa setempat.
Awalnya, sumur bor milik warga desa setempat sempat menyemburkan lumpur diperkirakan terjadi pada Sabtu (1/11) sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, kemudian berganti air yang jernih yang menyembur keluar hingga ketinggian 30 meter, seperti halnya semburan lumpur pertama kalinya.
Akibat kejadian aneh tersebut, proses penyelesaian sumur bor tersebut dihentikan sementara karena tekanan yang air menyembur cukup kuat.
Dari jarak jauh sekalipun, semburan air ke udara terlihat jelas sehingga semakin menarik minat warga dari berbagai daerah untuk mendatanginya.
Menurut keterangan warga desa setempat, Sugiman keberadaan sumur bor tersebut untuk kepentingan warga desa setempat yang setiap kemarau selalu kesulitan mendapatkan air bersih.
"Warga memang sempat mengungsi karena khawatir munculnya gas beracun yang sempat keluar pada awal bersamaan munculnya lumpur," katanya.
Bupati Pati Haryanto juga memberikan perhatian atas peristiwa langka tersebut dengan datang langsung ke lokasi dengan membawa tim ahli guna mengecek sumur bor tersebut.
Kedalaman sumur bor tersebut diperkirakan mencapai 140 meter, sementara sumur warga rata-rata hanya memiliki kedalaman 10 meteran.
Jalanan menuju lokasi yang jaraknya dari Jalan Sukolilo mencapai 1 kilometer itu, tetap tak menyurutkan niat warga menyaksikan kejadian langka tersebut.
Jalanan yang sempit dan berdebu juga bukan halangan karena ingin menyaksikannya langsung sekaligus sebagai objek wisata baru tanpa harus bayar, termasuk parkir juga tidak dipungut warga meskipun parkir di pekarangan serta halaman warga desa setempat.
Awalnya, sumur bor milik warga desa setempat sempat menyemburkan lumpur diperkirakan terjadi pada Sabtu (1/11) sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, kemudian berganti air yang jernih yang menyembur keluar hingga ketinggian 30 meter, seperti halnya semburan lumpur pertama kalinya.
Akibat kejadian aneh tersebut, proses penyelesaian sumur bor tersebut dihentikan sementara karena tekanan yang air menyembur cukup kuat.
Dari jarak jauh sekalipun, semburan air ke udara terlihat jelas sehingga semakin menarik minat warga dari berbagai daerah untuk mendatanginya.
Menurut keterangan warga desa setempat, Sugiman keberadaan sumur bor tersebut untuk kepentingan warga desa setempat yang setiap kemarau selalu kesulitan mendapatkan air bersih.
"Warga memang sempat mengungsi karena khawatir munculnya gas beracun yang sempat keluar pada awal bersamaan munculnya lumpur," katanya.
Bupati Pati Haryanto juga memberikan perhatian atas peristiwa langka tersebut dengan datang langsung ke lokasi dengan membawa tim ahli guna mengecek sumur bor tersebut.
Kedalaman sumur bor tersebut diperkirakan mencapai 140 meter, sementara sumur warga rata-rata hanya memiliki kedalaman 10 meteran.
Post a Comment