Peringkat 3 Jateng, Perpustakaan UMK jadi Tujuan Studi Banding

(Kudus-online.com), Bae – Meski Universitas Muria Kudus (UMK) baru memulai pengelolaan perpustakaan berbasis IT (Repository) pada tahun 2010, namun kini sudah membuahkan sejumlah prestasi antara lain peringkat 18 Nasional dan peringkat 3 Jawa Tengah. Tak Heran jika Perpustakaan UMK menjadi tujuan studi banding dari universitas lain diantaranya Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta, yang mengunjungi UMK Rabu (25/2) lalu.

Rombongan pengelola perpustakaan Universitas Budi Luhur (UBL), Jakarta tiba di UMK sekitar pukul 15.00, dan diterima antara lain A. Hilal Madjdi (Wakil Rektor I UMK), Muh Syafe’i (Wakil Rektor IV), Noor Athiyah (Kepala Perpustakaan UMK) dan jajaran pengelola perpustakaan UMK.

Rombongan berjumlah 12 orang, dipimpin oleh Sudiyatno Yudi Nugroho (Kepala Perpustakaan) dan Dwi Acha Diani (Kepala Biro Pengembangan dan Publikasi).

Wakil Rektor I UMK A. Hilal Madjdi  dalam sambutannya menyambut baik ‘’kunjungan persahabatan’’ rombongan dari perguruan tinggi berbasis Teknologi Informasi (IT) pertama di tanah air itu. ‘’Semoga ini bukan kunjungan biasa, tetapi bisa ditindaklanjuti dengan kerjasama yang lebih baik.’’ ujarnya.

Dwi Acha Diani dari UBL mewakili rombongan, mengemukakan, tujuan kunjungan di UMK adalah dalam rangka melihat perpustakaan di universitas terbesar di Pantura Timur Jawa Tengah itu. ‘’Untuk menimba pengalaman, dari sisi IT, koleksi buku, serta koleksi jurnal ilmiah,’’ ungkapnya.

Sementara itu Kepala Perpustakaan UMK, Noor Athiyah pada kesempatan itu memaparkan mengenai proses pengelolaan repository UMK. Proses pengelolaan repositori di UMK  baru dimulai pada 2010, mulai dengan menata instalasi sistem, mengumpulkan soft file skripsi, dan kemudian melakukan entry data skripsi yang ada.

Pada tahun 2011, data yang berhasil di entry baru 1.597. Namun kami bekerja keras, dan hasilnya peringkat secara nasional terbilang cukup bagus.

‘’Repository UMK secara nasional tahun ini berada di peringkat 18 dan peringkat tiga di  Jawa Tengah,’’ paparnya.

Sementara itu, selain paparan mengenai perpustakaan, khususnya masalah repository, pada kesempatan itu juga dipaparkan mengenai Waroeng Perancis. ‘’Warung Perancis ini baru di UMK, hasil kerjasama dengan Institut Francais Indonesia (IFI),’’ katanya.#

Post a Comment

Previous Post Next Post