(Kudus-online.com), Kota – Setelah LPG 12 Kg mengalami
kenaikan menjadi Rp134.000 per tabung, sejumlah konsumen LPG 12 kilogram di Kudus mengaku mulai pindah ke elpiji 3 kg.
Seorang warga Desa Mlati Kidul, Kecamatan Kota, mengatakan awalnya,
masih menggunakan elpiji 12 kg karena tidak cepat habis, namun karena harganya
saat ini cukup mahal terpaksa beralih ke 3 kg.
Dengan elpiji 3 kg tersebut, bisa digunakan dalam jangka
waktu selama delapan hari.
Selain murah, juga ringan membawanya ke took untuk diisi
ulang sehingga tidak perlu bantuan orang
lain untuk mengantarnya ke rumah.
Selain itu, ntuk mendapatkan LPG 12 kg, juga tidak mudah
karena banyak toko tidak lagi menjualnya karena masyarakat lebih banyak membeli
elpiji 3 kg.
Reza Janudi, pemilik pangkalan elpiji di Jalan Kudus-Mejobo
membenarkan hal ini, stok elpiji 12 kg sedang kosong dan menunggu permintaan
baru akan dipesankan ke pemasok.
"Peminat LPG 12 Kg berangsur-angsur menurun. Terlebih
saat ini harga jualnya juga kembali naik," katanya.
Janudi mengaku awalnya memiliki tabung elpiji 12 kg sebanyak
10 tabung, namun kini hanya tersisa lima tabung.
Meskipun saat ini ada lonjakan permintaan elpiji 3 kg, pelanggannya
tetap tidak bisa terlayani seluruhnya karena pasokan yang diterima setiap hari
hanya 100 tabung.
Untuk pemerataan, pelanggan
diminta bergiliran mendapatkan elpiji 3 kg.
Lain lagi dengan cerita sukarno, seorang pedagang elpiji 3
kg ini mengaku harus antre hingga sepekan untuk untuk mendapatkan elpiji 3 kg karena
banyaknya permintaan.
"Jika harga LPG 12 kg naik seperti sekarang, tentunya
banyak pelanggan yang akan beralih ke 3 kg," ujarnya.
Untuk melindungi konsumen, Dinas Perdagangan dan Pengelolaan
Pasar Kudus telah memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg di
tingkat pangkalan sebesar Rp16.000 per tabung, sedangkan HET di tingkat
konsumen sebesar Rp18.000 per tabung. #
Post a Comment