K-Online, Kota - Meninggalnya Wakil Bupati Kudus Abdul Hamid tidak hanya mengejutkan kalangan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Kudus, bahkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga ikut terkejut.
"Begitu mendengar kabar Wabup Kudus meninggal, saya memang terkejut," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika menyampaikan sambutan pada upacara persemayaman jenazah Abdul Hamid di Kudus, Sabtu.
Pengabdian beliau, kata dia, patut diteladani karena sejak menjadi CPNS sudah berjuang untuk kepentingan tanah air.
Keikhlasan beliau dalam mengabdi, kata Ganjar, patut menjadi tauladan semua pihak.
Semua pihak diminta untuk belajar dari seluruh proses kehidupan dan mengambil salah sisi yang baik.
Ganjar Pranowo tidak hadir sendirian, karena ditemani sang istri serta Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko.
Penghormatan terakhir juga disampaikan oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuki yang ikut hadir dalam proses pemakaman almarhum.
Jenazah almarhum sendiri disalatkan di Masjid Faujon yang berada dekat kediaman almarhum di Desa Langgar Dalem, Kecamatan Kota, Kudus.
Abdul Hamid yang kelahiran Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 29 September 1957 mengawali karir PNS sebagai guru SMA Negeri 1 Bae, lantas dipercaya menjadi Kepala Dinas Pendidikan, kemudian dipercaya menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan sebelum menjabat Wakil Bupati Kudus masih mengemban sebagai Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM.
Selanjutnya, dipercaya mendampingi Bupati Kudus Musthofa menjadi wakil bupati Kudus periode 2013-2018.
Alamrhum meninggal pada Jumat (16/1) pukul 18.10 WIB di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus yang diduga terkena serangan jantung karena dikabarkan memiliki riwayat penyakit jantung.
"Begitu mendengar kabar Wabup Kudus meninggal, saya memang terkejut," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika menyampaikan sambutan pada upacara persemayaman jenazah Abdul Hamid di Kudus, Sabtu.
Pengabdian beliau, kata dia, patut diteladani karena sejak menjadi CPNS sudah berjuang untuk kepentingan tanah air.
Keikhlasan beliau dalam mengabdi, kata Ganjar, patut menjadi tauladan semua pihak.
Semua pihak diminta untuk belajar dari seluruh proses kehidupan dan mengambil salah sisi yang baik.
Ganjar Pranowo tidak hadir sendirian, karena ditemani sang istri serta Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko.
Penghormatan terakhir juga disampaikan oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuki yang ikut hadir dalam proses pemakaman almarhum.
Jenazah almarhum sendiri disalatkan di Masjid Faujon yang berada dekat kediaman almarhum di Desa Langgar Dalem, Kecamatan Kota, Kudus.
Abdul Hamid yang kelahiran Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 29 September 1957 mengawali karir PNS sebagai guru SMA Negeri 1 Bae, lantas dipercaya menjadi Kepala Dinas Pendidikan, kemudian dipercaya menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan sebelum menjabat Wakil Bupati Kudus masih mengemban sebagai Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM.
Selanjutnya, dipercaya mendampingi Bupati Kudus Musthofa menjadi wakil bupati Kudus periode 2013-2018.
Alamrhum meninggal pada Jumat (16/1) pukul 18.10 WIB di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus yang diduga terkena serangan jantung karena dikabarkan memiliki riwayat penyakit jantung.
Post a Comment