Sebelum tiba di pendapa kabupaten pada pukul 14.30 WIB, jenazah almarhum yang diangkut mobil jenazah disalatkan di Masjid Faujon di Desa Langgar Dalem, Kecamatan Kota, Kudus. Upacara persemayaman jenazah di Pendapa Kabupaten dipimpin langsung Bupati Kudus Musthofa.
Bupati Kudus Musthofa mengaku sangat kehilangan salah seorang putra terbaik daerah yang juga salah seorang pejabat birokrasi dan politik terbaik.
Pemberian penghormatan terakhir secara resmi kenegaraan ini, kata dia, sebagai bentuk penghormatan terakhir. "Kedepan bisa menjadi tradisi bentuk penghormatan terakhir bagi para pejabat di Kabupaten Kudus," katanya.
Menurut Mustofa, jasa almarhum tehradap Kabupaten Kudus cukup besar, terutama dalam mengantarkan Kudus menjadi semakin maju dan sejahtera.
"Kami berdoa semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, sedangkan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran dan dapat menerima kepergiannya dengan ikhlas," ujarnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kudus Masan ketika membacakan riwayat hidup almarhum mengungkapkan, almarhum yang merupakan kelahiran Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 29 September 1957 itu sempat menjadi guru di SMA Negeri 1 Bae, kemudian menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM. Setelah itu, kata dia, menjadi wakil bupati Kudus periode 2013-2018.
Wakil Bupati Kudus Abdul Hamid yang meninggal dunia pada Jumat (16/1) sore, dimakamkan di pemakaman umum Sedio Loehoer di Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
Post a Comment