(Kudus-online.com), Kota - Buah-buahan memang baik untuk kesehatan, namun jika yang anda konsumsi adalah apel import ada baiknya anda berhati-hati, sebab hasil Inspeksi Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, masih ditemukan apel impor berbakteri di sejumlah swalayan serta pedagang buah.
Beberapa Swalayan yang menjadi sasaran sidak, yakni Ramayana Mall, Hypermart, dan Swalayan ADA Kudus.
Selain itu sejumlah pedagang buah yang ada di Mlati, Kecamatan Kota, Kudus dan di toko buah di Jalan Kudus-Jepara, juga tak luput menjadi sasaran sidak.
Hasilnya petugas menemukan apel impor dari Amerika jenis granny smith yang berwarna hijau segar di toko buah di Jalan Kudus-Jepara dan belum ditarik oleh penjualnya.
"Apel jenis granny smith seperti ini seharusnya sudah ditarik dan tidak boleh dijual kepada masyarakat, karena dikhawatirkan berdampak negatif terhadap kesehatan," kata Kasi Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Nuratri Sulistiyani ketika berkomunikasi dengan pengelola toko buah di Jalan Kudus-Jepara.
Selanjutnya pengelola toko diminta untuk segera menarik semua apel yang diduga terkontaminasi bakteri tersebut, termasuk apel yang terlanjur di kemas menjadi parcel.
Sementara itu hasil sidak di beberapa swalayan di Kudus, tidak ditemukan adanya apel yang dikabarkan terkontaminasi bakteri tersebut. Bahkan, di Hypermart Kudus pihak pengelola sudah menarik dua buah merek apel royal gala dan apel granny smith sejak sepekan yang lalu.
"Kami menyaksikan apel tersebut sudah disimpan di gudang dan menunggu perintah pemusnahan," ujarnya.
Demikian juga, di Ramayana dan ADA Swalayan petugas tidak ditemukan adanya peredaran kedua jenis apel tersebut.
Duty Officer Swalayan ADA Kudus Rizal mengakui, kedua jenis apel yang dilarang peredarannya itu ditarik sejak sepekan yang lalu menyusul adanya perintah dari pimpinan pusat.
Sementara itu Kasir toko buah di Jalan Kudus-Jepara, Faroki mengakui, tidak mengetahui adanya larangan peredaran apel granny smith tersebut.
"Pemilik toko juga belum memerintahkan untuk menarik apel tersebut," Katanya menjelaskan. #
Beberapa Swalayan yang menjadi sasaran sidak, yakni Ramayana Mall, Hypermart, dan Swalayan ADA Kudus.
Selain itu sejumlah pedagang buah yang ada di Mlati, Kecamatan Kota, Kudus dan di toko buah di Jalan Kudus-Jepara, juga tak luput menjadi sasaran sidak.
Hasilnya petugas menemukan apel impor dari Amerika jenis granny smith yang berwarna hijau segar di toko buah di Jalan Kudus-Jepara dan belum ditarik oleh penjualnya.
"Apel jenis granny smith seperti ini seharusnya sudah ditarik dan tidak boleh dijual kepada masyarakat, karena dikhawatirkan berdampak negatif terhadap kesehatan," kata Kasi Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Nuratri Sulistiyani ketika berkomunikasi dengan pengelola toko buah di Jalan Kudus-Jepara.
Selanjutnya pengelola toko diminta untuk segera menarik semua apel yang diduga terkontaminasi bakteri tersebut, termasuk apel yang terlanjur di kemas menjadi parcel.
Sementara itu hasil sidak di beberapa swalayan di Kudus, tidak ditemukan adanya apel yang dikabarkan terkontaminasi bakteri tersebut. Bahkan, di Hypermart Kudus pihak pengelola sudah menarik dua buah merek apel royal gala dan apel granny smith sejak sepekan yang lalu.
"Kami menyaksikan apel tersebut sudah disimpan di gudang dan menunggu perintah pemusnahan," ujarnya.
Demikian juga, di Ramayana dan ADA Swalayan petugas tidak ditemukan adanya peredaran kedua jenis apel tersebut.
Duty Officer Swalayan ADA Kudus Rizal mengakui, kedua jenis apel yang dilarang peredarannya itu ditarik sejak sepekan yang lalu menyusul adanya perintah dari pimpinan pusat.
Sementara itu Kasir toko buah di Jalan Kudus-Jepara, Faroki mengakui, tidak mengetahui adanya larangan peredaran apel granny smith tersebut.
"Pemilik toko juga belum memerintahkan untuk menarik apel tersebut," Katanya menjelaskan. #
Post a Comment