(Kudus-online.com), Pati - Pasca terbakarnya Pasar Tayu pada Kamis (29/1) lalu, Pemerintah Kabupaten Pati, segera membangun pasar darurat untuk menampung para pedagang.
Bupati Pati Haryanto mengatakan pedagang yang menjadi korban kebakaran memang perlu dibuatkan pasar darurat agar bisa kembali berjualan, meskipun dengan kondisi yang kurang ideal. Pasar darurat, hanya diprioritaskan untuk para korban yang terdaftar sebagai pedagang resmi.
"Jangan sampai dimanfaatkan oleh pedagang yang tidak resmi pascakebakaran untuk ikut berjualan," Katanya.
Meski demikian, Bupati meminta, para pedagang untuk bersabar karena membangun pasar darurat harus sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku. Bupati berjanji, segera berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk segera membuatkan pasar darurat.
Menurut Bupati, lokasi pasar darurat tidak bisa di pasar yang terbakar, karena di lokasi tersebut sedang dilakukan proses penyelidikan penyebab kebakaran oleh kepolisian. Anggaran yang bakal digunakan untuk pembangunan pasar darurat, menggunakan alokasi dana darurat APBD Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2014.
"Sebelum memenfaatkan dana darurat, perlu dipastikan dulu terbakarnya Pasar Tayu itu termasuk kategori bencana sesuai pasal 38 dan 90 Perpres Nomor 70/2012 tentang Perubahan Kedua Perpres nomor 54/2010 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah atau tidak," katanya.
Rencana pembangunan pasar secara permanen, baru bisa direalisasikan pada tahun 2016.
Sementara itu Amin, seorang pedagang resmi di Pasar Tayu mengaku, resah dengan munculnya pedagang yang tak resmi ikut memanfaatkan kondisi seperti sekarang agar bisa ikut berjualan.
"Beruntung ada data tentang pedagang resmi di Pasar Tayu, sehingga nantinya bisa terdaftar mana pedagang yang legal dan pendatang baru yang ikut memanfaatkan kondisi serperti sekarang," ujarnya.
Kerugian akibat kebakaran di Pasar Tayu, ditaksir mencapai Rp30 miliar. Anga ini didapat dengan memperhitungkan jumlah kios pedagang yang terbakar sebanyak 39 kios, sedangkan losnya terdapat 32 los. Untuk setiap los terdapat 16 pedagang sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 551 pedagang yang mengalami kerugian karena barang dagangannya ludes terbakar. Total kios yang ada di pasar tersebut sebanyak 98 kios, 336 los, 116 los darurat, dan 160 los ikan.#
Bupati Pati Haryanto mengatakan pedagang yang menjadi korban kebakaran memang perlu dibuatkan pasar darurat agar bisa kembali berjualan, meskipun dengan kondisi yang kurang ideal. Pasar darurat, hanya diprioritaskan untuk para korban yang terdaftar sebagai pedagang resmi.
"Jangan sampai dimanfaatkan oleh pedagang yang tidak resmi pascakebakaran untuk ikut berjualan," Katanya.
Meski demikian, Bupati meminta, para pedagang untuk bersabar karena membangun pasar darurat harus sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku. Bupati berjanji, segera berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk segera membuatkan pasar darurat.
Menurut Bupati, lokasi pasar darurat tidak bisa di pasar yang terbakar, karena di lokasi tersebut sedang dilakukan proses penyelidikan penyebab kebakaran oleh kepolisian. Anggaran yang bakal digunakan untuk pembangunan pasar darurat, menggunakan alokasi dana darurat APBD Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2014.
"Sebelum memenfaatkan dana darurat, perlu dipastikan dulu terbakarnya Pasar Tayu itu termasuk kategori bencana sesuai pasal 38 dan 90 Perpres Nomor 70/2012 tentang Perubahan Kedua Perpres nomor 54/2010 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah atau tidak," katanya.
Rencana pembangunan pasar secara permanen, baru bisa direalisasikan pada tahun 2016.
Sementara itu Amin, seorang pedagang resmi di Pasar Tayu mengaku, resah dengan munculnya pedagang yang tak resmi ikut memanfaatkan kondisi seperti sekarang agar bisa ikut berjualan.
"Beruntung ada data tentang pedagang resmi di Pasar Tayu, sehingga nantinya bisa terdaftar mana pedagang yang legal dan pendatang baru yang ikut memanfaatkan kondisi serperti sekarang," ujarnya.
Kerugian akibat kebakaran di Pasar Tayu, ditaksir mencapai Rp30 miliar. Anga ini didapat dengan memperhitungkan jumlah kios pedagang yang terbakar sebanyak 39 kios, sedangkan losnya terdapat 32 los. Untuk setiap los terdapat 16 pedagang sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 551 pedagang yang mengalami kerugian karena barang dagangannya ludes terbakar. Total kios yang ada di pasar tersebut sebanyak 98 kios, 336 los, 116 los darurat, dan 160 los ikan.#
Post a Comment